Senin, 14 Desember 2009

Perjuangan Seorang broker keuangan

Berikut ini , patut untuk dibaca.......................
http://ichsan.wordpress.com/2007/03/22/the-pursuit-of-happiness/
Bibit Unggul Bangsa Jepang Sehari-hari
Testing BlogJet »
h1
"The Pursuit of Happyness"
March 22, 2007

Sebuah Kisah nyata perjalanan seorang Ayah dan anaknya dalam menempuh pahit getirnya kehidupan hingga akhirnya hidup berkecukupan sebagai multimillionaire stockbroker di pasar saham. berkat kesabaran dan kegigihan hati seseorang Ayah demi kebahagiaan anaknya yang akhirnya menjadi sumber kekuatan tersendiri diluar batas yang mungkin dapat dibayangkan.

Film yang mengisahkan kehidupan sebenarnya dari seorang Christopher Gardner, seorang tuna wisma dan single parents yang berjuang dalam hidup bersama anaknya hingga berhasil menjadi jutawan dan CEO sebuah perusahaan stockbroker ternama di Amerika yaitu Christopher Gardner International Holdings dengan kantor yang kini tersebar di New York, Chicago, and San Francisco. Dari seorang yang miskin hingga menjadi jutawan, pastilah sebuah kisah yang sudah pasti akan mengundang rasa kagum dan menarik untuk kita ketahui. Sebuah moment yang yang mampu menyentuh emosional terdalam dan bersatu dalam sebuah konteks kehidupan spritual akan sebuah arti kehidupan itu sendiri.

Film ini secara tiba-tiba mengingatkan saya akan suatu moment dengan bekas atasan saya dahulu. Dalam suatu perjalan saya bersama Pak Thamrin (former : Dirut PT Pembangunan Pluit Jaya) mengatakan kepada saya

“Setiap orang pasti akan melewati satu point dimana dia akan menuju terus kebagian paling dasar dari hidupnya. Dan melewati satu point lagi yang akan selalu menuju bagian teratas dari hidupnya. Tapi kita hanya tidak tahu kapan dan dimana point tersebut berada.. Jadi jeli-jeli San lah dalam melihat hidup ini… karena hanya akan ada satu point yang anda akan lewati.. jangan pernah pernah menyerah maupun lupa diri saat melewati cek point anda!”

Kata-kata tersebut masih saya ingat hingga saat ini. Selama hidup saya, tidak pernah absen sekalipun saya bertanya dalam hati. Atau sekadar memflasback dan memperhatikan, did I miss my checkpoint? Where that moment which gonna change my life forever? Kebiasaan yang seakan menjadi imsonia bagi saya setiap kali merenung dan membayangkan seperti apa kehidupan saya di 10 tahun mendatang?

Mungkin ada sedikit kemiripan dengan pesan yang berusaha disampaikan oleh Chris Gardner dalam film ini. Dimana dalam suatu kesempatan di film tersebut, Chistoper’s Son yang diperankan oleh anak Will Smith sendiri menceritakan sebuah kisah lucu :

“There was a man who was drowning, and a boat came, and the man on the boat said “Do you need help?” and the man said “God will save me”. Then another boat came and he tried to help him, but he said “God will save me”, then he drowned and went to Heaven. Then the man told God, “God, why didn’t you save me?” and God said “I sent you two boats, you dummy!”

Intinya adalah Tuhan biasanya mendatangkan bantuan lewat cara-cara yang terkadang kita sendiri tidak mengetahui bahwa itu adalah bantuan. Karena bentuknya yang tidak berupa mukzizat secara langsung dan kasat mata. Tapi hanya bisa kita pahami pada saat kita memandang kebelakang hidup kita suatu saat. Sama halnya dengan Check point yang bekas atasan saya katakan. Perlu suatu kesadaran diri dan kejelian dalam melihatnya.

Turning point dalam hidup seseorang seringkali terjadi di waktu dan tempat yang kita tak pernah bayangkan. Ada saatnya kita memasuki turning point yang membawa kehidupan kita kebawah. Sama halnya yang diawali oleh Gardner. Turning point ke bawah ini berawal saat dia memutuskan untuk menjadi seorang salesman Bone Density scanner dan menginvestasikan tabungan keluarganya untuk membeli beberapa alat ini sebagai stock untuk dijual kembali secara exclusive ke medical centre di San Fransisco. Namun ditengah terpuruknya kondisi ekonomi Amerika saat itu, membuat Gardner kesulitan untuk menjual barang tersebut sebagai kompensasi untuk menutup biaya hidup mereka. Tekanan hidup dirasa semakin berat oleh keluarga Gardner, karena langkah Gardner tersebut ternyata membuat kondisi keuangan keluarga menjadi tidak stabil dan sulit. Istrinya pun mengalami kelelahan baik lahir maupun bathin karena harus bekerja double shift untuk menutupi kebutuhan rumah tangga, sehingga bayangan akan masa depan yang diharapkan diawal pernikahan seakan menjadi jauh dari jangkauan. Rasa putus asa dan lelah jiwa membuat dirinya cepat meledak-ledak dan skeptis terhadap kemampuan suaminya.

Sedangkan Christopher Gradner, yang lahir pada 9 february di Milwauke tanpa pernah melihat siapa ayahnya terlahir untuk memiliki mimpi sendiri yang dia rasakan lebih penting bagi dirinya daripada hanya menjual scanner. Kehidupan keras yang dia rasakan bersama ibunya telah menempa dirinya hingga memiliki suatu “spiritual genetic” tersendiri dan mengajarkan dia suatu pelajaran berharga dalam hidup, yang tetap dia pegang hingga kini. Dia ingin menjadi seorang ayah yang dia tidak pernah miliki. Dan hal tersebut dia dedikasikan ke anaknya melaui kesabaran yang tiada batas serta kesatuan emosi dengan anaknya. Dan saat istrinya memutuskan untuk meninggalkan dia karena tidak tahan lagi akan tekanan hidup yang dimiliki, semuanya mulai berubah. Chris harus rela kehilangan mobil dan apartmentnya. Namun dia tetap bersikukuh untuk tetap dapat bersama anaknya, karena dia telah membuat keputusan dimasa kecilnya, saat dia memiliki anak nanti, dia tidak ingin anaknya tidak tahu siapa bapaknya seperti dirinya. Walaupun akhirinya, istrinya tetap meninggalkan mereka.

Saat melihat hal tersebut, hati saya seakan ikut teriris dan sedikit mengeluarkan air mata. Terlebih saat adegan dimana Chris dan anaknya harus hidup homeless dan terpaksa tidur di kamar mandi umum. Dengan air mata berlinang sambil menatap anaknya, satu tangan diberikan sebagai bantal untuk anaknya agar dapat tetap tidur nyenyak dan satu tangan lagi dikerahkan untuk menahan pintu yang tengah ingin dibuka oleh seseorang dari luar. Dia berusaha menghindari pemeriksaan petugas yang sedang memeriksa setiap malam. Wajah anaknya sudah kelelahan dan bila diusir dia tidak tahu harus tidur dimana. Sebagai orang tua, saya tahu benar apa rasanya saat itu. Karena tidak ada yang lebih menakutkan dari pada sebuah perasaan tidak berdaya untuk dapat memberikan yang terbaik untuk anak anda!

Sebagai instantnya, turning point kedua dalam hidup Gardner dan pekerjaannya terjadi diparkiran sebuah gedung. Pada saat dia memandang ke arah salah satu gedung yang berdiri megah di San Fransisko, dia melihat begitu banyak muka-muka bahagia yang keluar dari gedung tersebut. Sebuah ekspresi yang rasanya menjadi sesuatu yang mewah bagi dirinya disaat itu. Dan tiba-tiba dia melihat seseorang tengah keluar dari sebuah Mobil Ferrari yang diparkir tepat disebelahnya. Decak kagum Gardner bukanlah pada mobil tersebut, namun bagaimana orang itu mendapatkannya. Dia bertanya “Wow, I gotta ask you two questions. What do you do? And how do you do that? Sebuah moment yang hingga akhirnya menjadikan pria ini seorang stockbroker dengan penghasilan USD 80.000 per bulan.

The Pursuit of happiness adalah salah satu film yang layak anda tonton. Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil didalamnya. Menceritakan bagaimana sebuah kerja keras dan devotion seorang ayah terhadap anaknya membawa kebahagiaan pada akhirnya. Kita tidak tahu betapa mewahnya sebuah pertolongan bila kita tidak pernah kesulitan. Dan betapa indahnya kebahagiaan, bila tidak pernah merasakan penderitaan. Salah satu pelajaran hidup yang priceless.

Mungkin yang perlu kita pertanyakan dari kisah tersebut adalah bagaimana kita mengartikan sebuah kebahagiaan. Bukan hasil pencapaiannya, namun prosesnya. Karena Seorang milyuner seperti Gardner sekalipun pernah membuat keluarganya kelaparan. Pernah mengalami derita yang tak terbayangkan. Sangat beda dari film-film yang selalu berisi anak seorang kaya yang kemudian menjadi lebih kaya lagi kemudian hidup bahagia. Ini adalah cerita nyata yang juga dialami oleh ratusan juta orang di muka bumi. Apa yang dapat kita pelajari dari Chris Gardner dalam meraih kesuksesannya? Mempertahankan keluarganya? Apakah takdir yang menemukan kita ataukah kerja keras dan kesabaran yang membawa kita menuju takdir kita? Satu hal mungkin yang harus kita ingat sebagai pelajaran, kita tidak pernah tahu apa yang orang lain telah lalui ketika kita membentuk ekspektasi kita.

Posted in Dari Kami Buat PASUTRI, Inspiring Writing |
41 comments

1.

ceritanya bikin resensi ya? :D
tulisan lo tuh walopun yang berbau2 casual seems always based on something ya San.

gw setuju banget tuh ama tulisan lo bahwa TUhan selalu mendatangkan rejeki dari pintu yang tidak pernah kita duga. (begitu juga jodoh kali yeee hahaha …)
by nienstories March 22, 2007 at 4:51 pm
2.

Aku setujubahwa sukses itu nggak terjadi semalam, ujan-angin dan badai serta masa-masa tenang adalahtahapanyang mesti dilalui dan itu semua juga bukanhasil kerja seorang diri saja :)

Elemen keluarga dan anggota yang ada didalamnya dalah faktor penentu juga level kesuksesan.

Nuhun pisan buat resensinya – skrg say atau filem yang mana yang mesti saya tonton weekend ini.

Salam kangen dari panta dari barat afrika :)
by Luigi March 22, 2007 at 6:13 pm
3.

salam kenal mas…nice blog…;)
by imcw March 25, 2007 at 9:43 pm
4.

Wahh mas Luigi.. salam juga mas buat keluarga.. kapan yah saya liat sampean muncul di TV yang ngebahasa masalah UN heheheheh
by ichsan March 26, 2007 at 11:16 am
5.

In Pursuit of happines, bukankah itu semua yang kita-kita – pasutri lakukan..? Semoga kalau udah berjalan jauh – look back your blue-print – are you still in pursuit of happines of the family or perhaps just your own self? :D

I ask that myself from time to time.. thanks for this posting..
by Domba Garut! May 7, 2007 at 8:30 pm
6.

hayyyy..
mampir ke sini mo kenalan dlu ya..
by zulfanahrielly June 13, 2007 at 11:56 am
7.

Salam kenal, filmnya bisa dibeli dimana?? Saya cari2 di toko VCD/DVD kok nggak ada ya??
by Irwin July 19, 2007 at 1:18 pm
8.

ada kok.. masa ngga ada sih?
by ichsan August 7, 2007 at 11:02 am
9.

mkenurut g ntu film bikin orang terharu ampe2 g nangis loch…
apa lg nopelnya lbh sdh…
by fanz August 12, 2007 at 2:16 pm
10.

huaaa…asli pelem nya bikin mata sembab…
sedih…tp bikin kita semangat….(akhir nya setelah g sempet ke 21 bisa juga meluangkan waktu beli n nonton)
rencana nya mau nonton lagi ni…:D
btw, lg blog walking nih n nemu blog nya mas ichsan, blm sempet menelusuri lebih jauh hehe…
by bundaraia August 13, 2007 at 9:29 am
11.

film ini membuatku ingin mendekap erat ayahku…
hal yang tidak pernah kulakukan seumur hidupku
by bRew August 24, 2007 at 8:12 pm
12.

gw nonton film ini waktu ad tugas bhs inggris
cerita’y bkin resensi film
tapi trnyt film ini emnq krenz sumpah
bgdd bgdd x)
masalah’y banyak bgdd pesan yg tkandunk di film ini

salutt deeh bwt film nie
and loe jg yg dah bkin web ttg pursuit of happiness
lumayan bantu-bantu tugass

thx !!!
by r i z k y September 3, 2007 at 1:46 pm
13.

Hahahah! kebetulan ye
by ichsan September 3, 2007 at 1:52 pm
14.

lucu.. situ nulis “the pursuit of happiness” padahal judulnya “pursuit of happyness” lho
by henri September 6, 2007 at 12:47 am
15.

ihhhhhhhh…. jeli bangettttt.. iya yakkk.. hahahaha
by ichsan September 6, 2007 at 9:31 am
16.

Betul banget….bahwa hidup ini gak akan berarti kalau hanya menunggu2 keajaiban…tapi kita harus chase and pursuit with all our strenght and surely still depend on God…
But i think this film surely blessed me so much…and inspired me….well life is not just talk about dreams to be somebody, neither with your money or power but life is all about how you chase, how you pursuit that dreams…so just run and never give up to pursuit your happiness…Bless you all
by Eric September 21, 2007 at 7:52 pm
17.

baru nonton nih tadi malem nih.memang bener2 bagus ni film. beda jauh ama film/sinetron indonesia yang hanya pamer kehidupan mewah remaja kaya ibukota .
by nyomanbagus October 1, 2007 at 9:43 am
18.

great.. g suka bgt sm ni film.. the touching is so deep! film ini bagus bgt buat org2 yg udah berasa putus asa dlm hidupnya.. intinya gak ada yg namanya jalan buntu.. semua org punya yg namanya pengharapan.. pasti! tinggal gmana kitanya mau berusaha n pantang nyerah.. okey!
by andrian October 17, 2007 at 12:45 pm
19.

Bener lho film ini emang bener-bener bagus sebagi motivasi kita dalam mengarungi kehidupan ini. selalu positive thinking and never give up.
Karena film ini juga yang akhirnya mendorong saya hingga bisa memecahkan rumus Kotak kubus yg saya punya. Saya sudah punya benda itu lama sekali tapi belum juga bisa menyusunnya dg benar. Eh, akhirnya dgn tekat kuat akhirnya finish juga. He2…
thanks
by Tedy November 9, 2007 at 7:13 am
20.

wah…, $_$ ^_^ //-}{-ll
tulisan OKs’bangets, udah maparin isi film itu, emang bagus ja film itu, aq bersama temen2 ampai nangis liatnya. Film jang enterpreneur apa lagi ja mas yang bagus kayak gituuuuu ???
salam kenal…
mas orang mBali ja..
sekolah Q jg mau ke mBali lhOu… Tapi Q gak bisa kut, gi bokek.
by ndaru budiman November 20, 2007 at 7:40 pm
21.

gila lu ngasih ide ulasan film hbt bgt

gua juga setuju ma pndapat lo…. ngomong2 klu ntar ada tugas rsensi gua copy paste nyang ini ya…

salam knal

poetrA
by poetra December 5, 2007 at 4:33 pm
22.

Benar benar terharu ngeliat perjuangannya Mr Chris
by Ally February 8, 2008 at 3:13 pm
23.

Gw udah nonton 3x dan masih pengen nonton lagi..
gw setuju banget tuh sama lo
moment yg kedua yg bikin gw terharu
saat dia di terima kerja trus dia keluar dari kantor
dan gak tau mau gimana meluapkannya.
gw minta tolong dong list film yg gt lagi..
yah paling gak mirip2 lah..
tanks yah
by reef February 13, 2008 at 11:42 am
24.

Wah sangat tertarik untuk menonton film ini. Segera meluncur untuk mendapatkan DVD nya…
by Made Sariada March 29, 2008 at 4:10 pm
25.

this is a great story & a great movie too.abis nonton film ini baru kita sadar perjuangan seorang ayah yang ingin anaknya hidup normal.rasanya saya juga pengen membalas kebaikan budi ayah saya yg telah saya nikmati selama ini tetapi kok susah ya,sepertinya kurang terus begitu. well,hidup ini adalah perjuangan dan pembelajaran tiada henti.
by robert April 2, 2008 at 10:05 am
26.

luar biasa perjalanan hidup christoper. yang lebih hebatnya lagi dia tdk pernah putus asa meskipun harus berjuang dari awal lagi.
anda juga hebat mau berbagi mengenai hal yang bagus seperti mereferensikan film ini.
semoga anda selalu mereferensikan film bagus yang lainnya.
by asmin April 14, 2008 at 12:59 pm
27.

sip pak! nanti kalau ada yang bagus lagi tak ulas lagi buat share. cuman memang… tidak banyak film yang mampu mengangkat sisi lain kisah hidup seseorang seperti film ini.. setidaknya saya belum nemu lagi sampai sekarang.
by ichsan April 14, 2008 at 1:49 pm
28.

Nice review. Aku dapat saran dari temen untuk nonton film ini, katanya bagus. Dari review di atas sih jadi semakin penasaran. Mungkin nanti coba cari DVD nya.
by lamida April 18, 2008 at 9:09 am
29.

Film ini gua tonton 10x.Bikin hidupku semangat.
by Jhony May 16, 2008 at 9:56 pm
30.

Emang pelemnya bagus deh…
bisa nambah semangat gw..
termotivasi gitu loch…
by Riana August 27, 2008 at 2:53 pm
31.

Ini kisah nyata. Luar biasa… yuk sama-sama kita jaga impian kita sampai berhasil kita capai. http://ernaldi.info
by Ernaldi August 28, 2008 at 6:00 pm
32.

saya baru aja nonton filmnya kemaren. Mengharukan banget
by Anthony Harman October 13, 2008 at 3:33 pm
33.

Bnr bgdd.. di antra film2 yg gw nonton,,film ni d beZ bgd dh^^ bnr2 ngandung pel hdup yg tinggi..
wajib nonton!!!^0^v
by MiniRue Amel October 15, 2008 at 4:23 pm
34.

wahh… keren banget posting-nya..
thx ya..
buat tgs skul nihh…
hahahaha…
i have more than just a summary of the film….
thx2!!

GBU^^
by MeiCy October 23, 2008 at 9:26 pm
35.

Thank for u inspiration 2 me
by Aan November 9, 2008 at 11:46 pm
36.

aduh,,baru kebaca and tau ada film sebagus ini nii…thx mas san..
by dedy January 8, 2009 at 3:21 pm
37.

This movie is a great movie that depicts a love of a father for his son. Will Smith did an incredible job and deserves every accolade available to him. His son also did a fantastic job.

There is a great lesson that is learned in this movie and it truly shares the struggles of everyday life.

This movie was heart felt and touching. It was truly an experience worth having. Thank you for making this movie and I look forward to seeing it again.
by catH March 3, 2009 at 9:54 am
38.

the pursuit of happines, ana baru nonton kemaren…mulai pertengahan film sampai terakhir, ana ga kuat nahan air mata. hiks…hiks…
antuna harus liat deh…yakin ga’ nyesel…banyak pelajaran yg bsa kita ambl..
by ukh_mala March 31, 2009 at 6:29 pm
39.

salam kenal…resensi film nya cukup ok….makasih yach…ada yang lain:-)film terbaru yang inspire lagi??
by sherina April 7, 2009 at 11:11 am
40.

Memang film yang betul-betul bagus mas… salam kenal dan salam persahabatan…
by cahyadi June 16, 2009 at 10:46 pm
41.

filmny bener-bener bgus layak untuk di tonton, apalagi tokohnya di peranin will smit keren bgt dah
by ana August 19, 2009 at 8:42 am


http://yohang.web.id/pursuit-of-happyness-film.html

Pursuit of Happyness (Film)
21 February 2008 05:57 PM
Category: Uncategorized | Tags: Kebahagiaan, Motivasi
Share

hide
Google Search Results

You arrived here after searching for the following phrases:

* pursuite
* of
* happiness
* film

Click a phrase to jump to the first occurrence, or return to the search results.

image Walaupun judulnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Inggris yang benar (karena kata ‘happyness’ harusnya adalah ‘happiness’), namun saya memberi 4 jempol untuk film ini. Film ini sangat bagus. Sekali lagi SANGAT BAGUS. Sangat bagus untuk dijadikan motivator kehidupan. Perjuangan dalam pencarian sebuah kebahagiaan. Cocok ditonton untuk berbagai kalangan, umur, dan gender, utamanya yang sedang dalam keadaan bersusah payah, dan butuh motivasi untuk menjalani kehidupan. Apalagi ini berdasarkan kisah nyata. Inspirasi kehidupan.

Film ini mengkisahkan perjuangan Chris Gardner dalam mencari dan akhirnya mendapatkan ’sedikit’ kebahagiaannya. Perjuangan yang perlu ia lampaui sebelum akhirnya kini ia menjadi seorang milyuner.

Chris Gardner pada tahun 1980an adalah seorang salesman alat kedokteran (scanner kepadatan tulang, seperti X-Ray), yang setiap hari harus mengetuk pintu dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Chris Gardner sedapat mungkin harus bisa menjual alat tersebut beberapa buah setiap bulannya untuk menghidupi keluarganya (istri dan putranya).

Alat yang ia jual ternyata tidak sebegitu laku, karena memang alat tersebut pada masa itu dianggap sebagai ‘kemewahan yang tidak perlu’, karena harganya yang sangat mahal, dan para dokter beranggapan belum memerlukan alat seperti itu.

Cobaan terus datang bergulir. Terkena tilang parkir menjadi hal yang biasa bagi Chris. Sampai-sampai mobilnya harus diambil kepolisian. Chris harus membayar dengan sehari bermalam di dalam penjara. Apartemen tempat keluarga Chris pun terus-menerus menagih Chris uang sewa, yang sudah terlambat lebih dari tiga bulan. Keadaan finansial yang serba kekurangan ini, membuat sang istri merasa tidak bahagia, dan akhirnya pergi meninggalkan Chris. Yang lain? melarikan diri dari membayar taksi (karena tidak mempunyai uang), alatnya dicuri, ketinggalan bis, menjadi hal yang biasa dialami oleh Chris.

image

Cahaya mulai muncul ketika Chris mencoba melamar pekerjaan menjadi pialang saham. Namun Chris sebenarnya tidak begitu optimis, karena latar belakang pendidikannya yang hanya sampai tingkat SMA. Tapi ia masih punya kelebihan dalam hal menjalin komunikasi dengan orang lain dan cerdas (ini terlihat ketika Chris berhasil menyelesaikan sebuah permainan puzzle (menyusun kotak agar setiap sisi warnanya sama).

Sampailah Chris pada tahap kerja magang. Chris bersama peserta seleksi lainnya, harus kerja magang selama kurang lebih 6 bulan, dan… tanpa digaji. Satu-satunya sumber uang tetaplah dari penjualan alat kedokteran itu tadi. Setiap hari, Chris harus bekerja di kantor, berkeliling kota menjual alat kedokterannya, dan merawat putranya.

Situasi menjadi bertambah berat ketika Chris dan putranya harus kehilangan tempat tinggal, karena tidak bisa membayar tagihan apartemen. Chris dan anaknya sampai harus tidur di sebuah kamar mandi di stasiun kereta dan tempat tinggal sementara di sebuah gereja, bersama puluhan tunawisma. Sementara, kerja magangnya juga tidak begitu berhasil. Begitu terus hingga akhirnya… Chris mendapatkan ’sedikit kebahagiaannya’…

Yah, film berdurasi hampir dua jam ini, bisa dikatakan 90%-nya adalah kisah-kisah perjuangan yang berat dan seringkali hasilnya menyedihkan. Bagian ‘kebahagiaan’ hanya 5-7 menit saja. Huaahhhhh….. jadi tidak direkomendasikan ditonton oleh orang yang mudah menangis. Hehehe… Tapi tidak apa-apa ding.
Akhirnya…

image

Chris Gardner kini adalah seorang milyuner. Namun sebelum film/buku “Pursuit of Happyness” keluar, mungkin hanya sedikit yang tahu, bahwa milyuner tersebut dulunya pernah tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Setiap hari harus mengantri di gereja tempat tinggal sementara. Setiap hari harus membawa benda yang beratnya 40 pon ke sana kemari… Bahkan untuk membeli sepatu baru, menggantikan sepatunya yang hilang ketika tertabrak mobil, milyuner tersebut tidak mampu.

Sungguh perjuangan yang memotivasi kita semua. Saya tidak mengatakan bahwa untuk mendapatkan ‘happiness’ haruslah kaya raya/menjadi milyuner. Namun setidaknya kita semua memiiliki tujuan hidup, cita-cita, yang sebaiknya kita perjuangkan untuk mendapatkannya. Dan perjuangan itu tentunya tidak mudah…

“Jangan biarkan seseorang mengatakan kau tak bisa melakukan sesuatu. Kau punya impian dan kau harus melindunginya.”

“Orang tak bisa melakukan sesuatu sendiri, dan mereka mau katakan bahwa kau (juga) tak bisa melakukannya.”

“Jika inginkan sesuatu, kejarlah. Selesai.”

Dan… mari berlomba saling mengejar kebahagiaan masing-masing!

Kebahagiaan dunia akhirat tentunya :)
1 people like this post.
Like
Copyright © Yoga Hanggara
Yoga Hanggara
Menempuh pendidikan di SDN Lempuyang Wangi II Yogya, SMPN 5 Yogya, SMAN 1 Yogya, Elins UGM, Pend. Teknik Informatika UNY. Sekarang aktif di organisasi dakwah KSAI Al Uswah. Bidang yang ditekuni adalah Web Design & Programming, Database System, Software Engineering, Multimedia, Filmmaking, dsb.
Mengejar Matahari ayat ayat cinta – pemutaran film perdana
Artikel Terkait

* Film Anti-Islam "Fitna" Mulai Beredar
* Laskar Pelangi The Movie: Inspiratif, Menggetarkan!
* The Last Samurai
* Indonesia Kecam Penyebaran Film "Fitna"
* Trailer Terbaru Sang Murabbi
* Mengenang Sang Murobbi
* Sisi Positif Munculnya Film Fitna
* Izzatul Islam – Sang Murabbi (MP3) + Lirik
* ayat ayat cinta – pemutaran film perdana
* Awas Intelijen

Ada 9 tanggapan

1.
egadioniputri
#1

March 4th, 2008 at 11:59 am

Assalamu’alaikum. Halo,Yohang! Ini pertama kalinya aku maen ke blogmu! Menarik. Banyak resensi film ternyata. Hoho, aku juga sudah lama pengen nonton film ini tapi belum kesampean…baca tulisanmu jadi semakin pengen! Kayanya ga boleh ditunda nih nontonnya, biar bisa dapet inspirasi dan motivasinya secepatnya..hehehe

@egadioniputri
Yup segera tonton saja. InsyaAllah banyak hikmah. Saya sendiri pun berulang kali nonton film ini, terutama bila pas butuh motivasi.

2.
ana anak aneh
#2

March 5th, 2008 at 11:42 am

jdi kepala kluarga tu sulit ya????

Gak tahu nih, lha belum pernah jadi.

3.
myazura
#3

March 5th, 2008 at 7:54 pm

hwaaah.. keren bgt tuh kliatannya…
jadi pingin nonton, apalagi ku gi butuh bgt motivasi,,
syukron ya atas resensi filmnya!

Cepet tonton!!! Hehehe

4.
noerma123
#4

March 7th, 2008 at 4:34 pm

ada g ya film indonesia yang kaya gini,,,,
kalo sinetron….lucu kali ya…

Boleh tahu apa maksudnya nih? :)

5.
datyo
#5

March 30th, 2008 at 2:08 am

hehehe saya nonton bareng anak saya…dan kami mbrebes mili bersama sama..
udah nonton turtles can fly mas ? bagus lho ! dijamin nangis juga…..
6.
daunlontar.com
#6

December 26th, 2008 at 9:24 am

great… boleh aku masukin ke webku yah

di http://www.daunlontar.com
7.
dicky
#7

March 11th, 2009 at 8:14 pm

:-P
8.
bintang kecil
#8

April 7th, 2009 at 4:55 pm

ahaha..thanks ya,,gw dapat tugas buat resensinya nii..
mana uda lupa lagi detail filmnya,,uda lama banget si nontonya.. :-)
9.
abdillah
#9

April 12th, 2009 at 8:53 pm

Bang makasih motivasinya,,mdh2n tambah sukses ya

11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
http://sukarto.com/2007/inspiring-movie-the-pursuit-of-happyness/


SUKARTO.COM
Make Positive Difference in Many People’s Life
Search
Search for: Go

* Home
* About
* Archives
* Subscribe
* Contact

// you’re reading...
Inspiring Story & Movie
Inspiring Movie “The Pursuit of Happyness”
By sukarto ⋅ December 6, 2007 ⋅ Email This Post Email This Post ⋅ Print This Post Print This Post ⋅ Post a comment

The Pursuit of Happyness Saat bertemu dengan Pak Paulus Winarto (pakar tentang kepemimpinan, penulis buku laris) di Bandung, beliau merekomendasikan sebuah film yang luar biasa yaitu The Pursuit of Happyness . Saya ingat pernah lihat buku itu di toko buku, tetapi saya tidak tahu bahwa buku itu ternyata ada filmnya dan merupakan biografi / true story dari Chris Gardner yang diperankan oleh Will Smith. Saya berjanji akan meminjam dan menonton film itu. Dalam 2 hari, saya menyempatkan untuk meminjam film tersebut dan menontonnya. Saya hanya bisa bilang film ini LUAR BIASA! Saya jarang melihat sebuah film yang bisa membuat saya tersentuh dan menangis. Istri saya juga menangis saat nonton bersama film ini. Kisahnya, pemerannya dan settingnya semua pas, makanya tidak heran film ini mendapat pujian dan penghargaan dari banyak orang. Segera nonton deh film ini, dijamin pasti Anda juga terharu dan terinspirasi dengan kisah nyata ini.

Cerita Singkat dari Film
Ini bukan film drama yang penuh cerita menyedihan melainkan sebuah film perjuangan seorang ayah yang mencintai dan harus membesarkan anaknya yang masih kecil dalam kondisi tidak punya uang, tidak punya rumah dan tidak punya pekerjaan. Chris Gardner adalah seorang ayah yang rajin, pintar, semangat kerja tinggi dan punya impian yang besar untuk keluarga, seperti kebanyakan dari Anda. Dengan latar belakang seorang sales dan penjual, dia memberanikan diri untuk mengambil sebuah tawaran untuk menjadi distributor sebuah alat kedokteran yang baru dan canggih. Seperti kebanyakan orang yang mempunyai impian yang besar, Chris berani mengambil resiko dan menggunakan hampir seluruh tabungannya untuk membeli stok persediaan alat kedokteran tersebut dan memiliki wilayah eksklusif pemasaran di kotanya.

Setelah dicoba dipasarkan, dia baru sadar bahwa alat kedokteran itu bagi kebanyakan dokter adalah alat yang cukup mahal dan kurang dibutuhkan. Presentasi demi presentasi ke setiap dokter yang ada di wilayahnya dilakukan. Kehadiran seorang anak dan biaya hidup yang terus berjalan membuat si Chris mulai kesulitan dalam keuangan. Istrinya harus bekerja 14 jam sehari di tempat laundry demi membantu membiayai biaya hidup keluarga. Anaknya dititipkan di sebuah tempat penitipan anak yang murah dari pagi dan sorenya dijemput oleh Chris saat selesai dengan kunjungan ke dokter. Biaya sewa rumah yang tidak terbayar dan beban hidup yang dirasa semakin berat membuat istri Chris tidak tahan dengan kondisi tersebut dan memutuskan untuk pindah ke saudaranya di New York. Tetapi rasa cinta Chris dan keinginan agar anaknya mengenal ayahnya, membuat dia memutuskan dia yang akan membesarkan anaknya.

Chris Gardner and son homeless Kondisi keuangan Chris menjadi semakin parah dan pada akhirnya diusir dari pemilik rumah kontrakan karena sudah tidak membayar biaya sewa berbulan-bulan. Dia dan anaknya akhirnya sampai harus tinggal di toilet / kamar mandi di stasiun Kereta Api dan mengunci pintunya agar bisa tidur di dalamnya. Berhari-hari seperti itu, akhirnya Chris bisa menemukan tempat penampungan tuna wisma yang memberikan kamar gratis. Tetapi mereka setiap pagi harus membawa serta barangnya dan setiap sore harus mengantri dengan ratusan tuna wisma lain dan bila beruntung baru bisa mendapat kamar.

Sambil terus menjual sisa alat kedokteran yang dimilikinya, Chris bertemu dengan seseorang yang memarkirkan Ferrari merahnya dan tampak sangat sukses. Keinginannya untuk sukses membuat dia memberanikan diri untuk bertanya “Apa pekerjaan Anda sehingga bisa memiliki mobil Ferrari yang cantik ini ?” Orang tersebut menjawab “Saya seorang Pialang Saham”. Dari sana timbul impiannya lagi dan dia mencoba melamar di sebuah perusahaan sekuritas untuk menjadi seorang pialang saham. Perusahaan tersebut menawarkan pendidikan selama 6 bulan untuk bisa menjadi calon Pialang Saham. Setelah 6 bulan pendidikan hanya memilih 1 dari 30 orang peserta untuk diterima menjadi pialang saham. Dan selama 6 bulan pendidikan, tidak memberikan gaji apapun.

Demi impian barunya tersebut, Chris rela melewati proses pendidikan dan seleksi yang berat tersebut. Dan dia harus bisa mengatur dan menghadapi banyak kesulitan antara belajar menjadi pialang saham, mengantar dan menjemput anaknya di tempat penitipan anak, antri di sore hari di tempat penampungan tuna wisma, sering tidak makan agar menghemat uang yang tinggal sedikit dan masih harus mencari calon pelanggan untuk perusahaan pialang saham. Saya akan heran kalau Anda tidak merasa tersentuh dan terharu melihat semua upaya yang dilakukan Chris untuk mengatasi semua kesulitan tersebut. Saat saya menonton film ini, saya memiliki kesulitan dan tantangan dalam hidup saya, tetapi setelah melihat apa yang dihadapi Chris sehari-harinya, saya merasa kesulitan saya tidak ada apa-apanya. Saya yakin Anda juga akan merasa seperti itu.

Setelah melalui 6 bulan perjuangan dan semua kesulitan yang harus dihadapi, Chris akhir terpilih untuk menjadi pialang saham dan memulai karirnya di industri itu. Chris Gardner akhirnya menjadi seorang pialang saham yang sukses, yang kemudian mendirikan perusahaan pialang sendiri dan menjadi Multi Milyarder yang dermawan dalam membantu menyediakan tempat penampungan bagi para tuna wisma, mengingat dia pernah mengalami hal tersebut.

Trailer dari Film

See Pursuit of Happyness DVD and Books on Amazon

Pelajaran dari Film Ini
Saya dapat memetik beberapa pelajaran penting dari film ini yang merupakan kisah nyata dari seseorang yang berjuang dari nol hingga mencapai impiannya.

* Anything is Possible, Segala sesuatu itu mungkin. Kalau kita ditanya berapa besar peluang seseorang yang tidak punya rumah, tinggal di jalanan dan punya seorang anak yang harus dijaga dapat menjadi seorang pialang saham yang sukses dan kemudian memiliki perusahaan pialang saham yang sukses? Kita akan secara jujur akan bilang peluangnya nol / tidak ada. Tetapi kisah Chris Gardner membuktikan jika impian dan goal yang ingin dicapai begitu jelas dan kita benar-benar menginginkannya, kesulitan dan tantangan apapun bisa diatasi.
*
* Untuk mencapai sukses, jangan buat alasan atas kegagalan kita dan menyalahkan situasi atau orang lain, tetapi ambil tanggung jawab pribadi untuk mengatasi kesulitan yang ada. Chris punya segudang alasan dan alibi untuk kegagalannya. Dia bisa saja menyalahkan istrinya yang tidak mendukung dan meninggalkannya. Dia bisa saja menyalahkan orang yang menawarkan peluang alat kedokteran yang membuat dirinya bangkrut. Dia bisa saja menyalahkan Tuhan atas nasib jeleknya. Dia bisa saja menyalahkan pemerintah yang tidak membantunya. Tetapi Chris tidak membuat semua alasan tersebut. Dia mengambil tanggung jawab dan mengambil tindakan untuk merubah nasibnya. Banyak orang hanya berkeluh kesah dengan situasi yang ada, tetapi seorang pemenang akan ambil tindakan untuk merubah situasi yang ada.

* Dalam hidup, kita harus mengambil banyak keputusan dan kadang kala keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang salah. Itu wajar, sadarilah hal itu! Hanya ada satu orang yang tidak pernah membuat keputusan yang salah dalam hidupnya, siapakah orang itu? Orang yang tidak pernah mengambil keputusan! Untuk sukses, kita perlu berani mengambil keputusan. Jika salah, so what? Kita belajar dari kesalahan itu dan lalu ambil keputusan lain yang lebih baik. Itulah cara kerja kehidupan.

* Lakukanlah pekerjaan / karir yang Anda senangi dan cintai. Saat Anda melakukan pekerjaan yang Anda senangi, Anda menjadi magnet dan membuat alam semesta mendukung Anda untuk berkembang dengan pesat. Dari buku dan interview yang dilakukan ke Chris Gardner yang asli, dia mengungkapkan betapa dia sejak awal sangat menyenangi segala sesuatu tentang pasar modal. Suasana, kecepatan, kompetisi dan kesenangan yang didapat dari klien yang puas membuat dirinya tertarik untuk terjun total di pasar modal. Jadi temukanlah karir / bisnis yang Anda cintai, alam semesta akan mendukung Anda!

Website tentang Film
Saya sangat terinspirasi dengan kisah Chris Gardner, setelah melihat film ini saya langsung membeli buku The Pursuit of Happyness . Setelah selesai membaca buku itu, saya kemudian juga mencari dan membaca beberapa website yang membahas film ini dan juga yang membahas biografi dari tokoh asli Chris Gardner, diantaranya :

* Biografi dari Christoper Gardner di Chris Gardner Official Website

* Film Pursuit of Happyness di Wikipedia

* Will Smith dan Real Chris Gardner di interview di Oprah

* Official Movie Site di Sony Pictures

Semoga Anda dapat memetik manfaat dari tulisan saya mengenai film ini. Sukses buat Anda!

Mau pemberitahuan otomatis bila ada post baru? Subscribe via RSS Reader atau Subscribe via Email!
Wp Revealed. Wordpress Link Cloak - An Amazing Wordpress Plugin To Increase Revenue. Expert Web Creation Videos. CB Ad Box

ShareThis

Related Posts:

* Pelajaran dari Film Facing The Giants
Setelah direkomendasikan oleh beberapa teman, akhirnya saya mempunyai waktu dan kesempatan untuk menonton…
* Indonesia Bootcamp 2008 di Jogjakarta
Saya baru kembali dari Indonesia Bootcamp di Jogjakarta tanggal 18-20 April 2008 kemarin. Saya diberitahu…
* Launching Sukarto.com dengan The Morning After Wordpress Theme
Saya sudah meregistrasi domain Sukarto.com sejak tahun 2004 dan selama ini tidak pernah saya sempatkan un…
* Akhirnya go mobile pakai 3.5G Indosat M2
Setelah sekian lama melihat-lihat solusi untuk akses internet mobile yang ada, akhirnya dengan aktifitas …


222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
http://www.widianto.org/2007/04/11/the-pursuit-of-happines/


www.widianto.org
Situsnya orang biasa

* Home
* About
* Layanan Email
* Orkom-if17k
* rss

The Pursuit of Happines

filed in Perjalanan Hidup on Apr.11, 2007

Film terbaru Will Smith yang menceritakan kisah nyata seorang Chris Gardner yang tahun 1980-an adalah seorang kepala rumah tangga yang memiliki satu orang istri dan satu orang anak. Kehidupan keluarganya bisa dibilang jauh dari harapan kondisi ekonomoi yang carut marut sedangkan Chris Gardner hanya seorang pengangguran yang berusaha untuk menghiupi anak istrinya dengan berjualan scanner tulang ke tiap Rumah sakit.

Walaupun istrinya juga bekerja tapi tidak bisa membatu perekonomian keluarga, hutang semakin menggunung, tunggakan apartemen belum dibayar selama hampir 3 bulan, mobil satu-satunya kena tilang yang membutuhkan uang banyak untuk bisa menebusnya, ntah uang darimana untuk bisa membayar semuanya.
The Pursuit Of Happines

Kegagalan demi kegagalan yang dia alami saat membangun karir tidak mematahkan semangatnya, walau kemudian mematahkan semangat isterinya yang akhirnya meninggalkannya. Keadaan memaksanya menjadi orang tua tunggal bagi anak lelakinya yang ketika itu berusia lima tahun. Kehidupan yang semakin sukar tidak menyurutkan langkahnya. Kehilangan tempat tinggal dan hutang yang menggunung tidak pula membuatnya berputus asa.

Terasa sedih disaat terusir dari Apartemen ke motel lainnya, ditinggalkan oleh istri yang dicintai, berusaha terus untuk bisa hidup dari satu minggu ke minggu lainnya, dan tetap meyakinkan kepada anaknya bahwa kehidupan akan berubah.

Yang pada akhirnya usaha keras untuk mencapai apa yang dia dambakan itu kenyataan, Chris Gardner bisa bekerja di perusahaan yang mentraining dia selama 6 bulan tanpa digaji, bisa menjadi karyawan tetap dan menjadi pengusaha yang sukses.

Walaupun cerita ini berakhir dengan kegembiraan tapi Film ini bukanlah rekaan ini adalah cerita nyata seorang Chris Gardner.

Pursuit of Happines meyakinkan saya bahwa hidup tidak selalu mudah. Hidup tidak selalu menjanjikan kenyamanan. Kadang hidup sangat keras. Apa yang terjadi tidak selalu sesuai dengan harapan. Dalam hidup, ada saatnya kita merasa lelah, kehilangan harapan bahkan menyerah. Chris Gardner mencoba menunjukkan kepada kita bahwa untuk meraih sukses kita harus berani mencoba dan mencoba lagi. Yakin dengan apa yang dilakukan. Pantang menyerah. Bersabar. Dan, terus berusaha.

Merasakan pahitnya hidup adalah kehidupan sebenarnya, suatu kebanggaan apabila diawali dengan perih pahit dan kemiskinan tetapi bisa menjadi orang yang sukses yang membalikan segalanya menjadi keberhasilan dan kesuksesan, sudah terlalu umum orang sukses dilatarbelakangi oleh keluarga yang sukses, tetapi sangat spesial bisa sukses dari keluarga yang tidak mampu.

Thx to Kang Arif atas pinjaman DVD nya (walau bajakan heheh..).
VN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 10.0/10 (1 vote cast)
VN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)

RSS feed | Trackback URI
13 comments

1.
Sukma said:
April 18th, 2007 on 4:33 am

filmnya bagus. bisa menumbuhkan motivasi untuk orang yang nonton. bakal lebih bagus lagi klo di akhir filmnya di gambarkan keadaan dia yang sudah sukses.
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
2.
admin said:
April 18th, 2007 on 4:56 am

Iya akhir ceritanya terlalu singkat, saya setuju dengan pendapat anda..
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
3.
pupungbp said:
April 27th, 2007 on 10:24 am

Nginjeum DVD na euy
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
4.
admin said:
April 27th, 2007 on 11:49 am

Enya sok atuh nginjeum ka si kang Arif, mun henteu meuli dihareup elearning 5000 an da, eh jangan membeli bajakan!!!
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
5.
ayip said:
May 5th, 2007 on 11:47 am

justru letak akhir cerita itu yang jelas sangat menarik. Terlalu sering saya melihat cerita orang miskin menjadi sukses dan memperlihatkan kesusksesan mereka. Tapi di sini pursuit of happines memperlihatkan bahwa dengan segala upaya tenaga, tetes keringat tanpa air mata seorang garner tampak sangat bahagia walau hanya bekerja sebagai broker di suatu perusahaan. intinya pada perjuangannya bukan pada hasil yan dicapainya.
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
6.
admin said:
May 7th, 2007 on 2:41 am

Anda benar, mungkin karena sering menonton Film yang selalu menceritakan akhir cerita yang bahagia sehingga agak janggal akan hal ini dan ini yang membedakan antara film kisah nyata dan film yang direkayasa.
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
7.
Ahmad Baehaqi said:
June 4th, 2007 on 6:42 am

Betul pisan, film ok, jadi semangat kalo dah nonton itu film. DVD-nya ada di saya, tapi erwin mau pinjem dulu
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
8.
renata said:
November 8th, 2007 on 6:19 pm

Perjuangan Chris Gradner memang patut untuk kita ajukan jempol. Kegigihannya merupakan suatu inspirasi sekaligus motivasi untuk kita semua mengajar semua impian dan mengejar karir yang kita inginkan.
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
9.
Ahmad Sherif said:
December 5th, 2007 on 12:32 am

Hello webmaster…I Googled for said ahmad, but found your page about The Pursuit of Happines…and have to say thanks. nice read.
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
10.
Ahmad Sherif said:
December 28th, 2007 on 8:32 am

Hello…I Googled for ahmad sherif, but found your page about ursuit of Happines | Widianto.org…and have to say thanks. nice read.
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
11.
Laras said:
April 2nd, 2008 on 8:29 pm

aku ada tugas dari kampus buat nonton film Pursuit of Happyness, aku tinggal di daerah Depok, mutar2 cari dvd or cdnya tapi kok gak ada ya? jarang sekalinya da pasti lagi dinjam keluar ….menyebalkan. ada yg bs bantu cari tempet peminjama vcdnya gak?please………………..
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
12.
gatot said:
June 21st, 2008 on 1:45 am

Mas Widianto yang baik, terimakasih resensi dan fotonya. kebetulan saya cari foto ini untuk ilustrasi artikel saya.

Maaf saya copy duluan baru minta ijin. Kalau berkenan lihat hasilnya silahkan berkunjung ke http://www.begreatvision.com/index.php?option=com_content&task=view&id=25&Itemid=27

thanks n sukses Mas
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)
13.
rta said:
May 12th, 2009 on 9:30 pm

nyari vcd original pursuit of happines di mna sih,,??
UN:F [1.6.8_931]
please wait...
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)
UN:F [1.6.8_931]
Rating: 0 (from 0 votes)

Leave a Reply

1 komentar: